🥅 Tafsir Surat An Nas Ayat 1 6

Maknadan tafsir dari surah An-Nas ayat 1-6 menurut Tafsir Kemenag ialah dalam ayat tersebut Allah memerintahkan Nabi Muhammad termasuk umatnya agar memohon perlindungan kepada Tuhan yang menciptakan hingga menjaga kelangsungan hidup manusia dengan nikmat dan kasih sayang-Nya serta memberi peringatan kepada mereka dengan ancaman-ancaman-Nya.

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID x1BD7Tqmn02GvC60rYdhF1bpLmItuUWMvyOmUMLzaHUFGBSum5BS9Q== TafsirAl Quran An Nas: Surah An Nas Ayat 1-6: Tafsir Ringkas dan Mudah. Penjelasan tafsir surat An Nas juga akan disajikan ayat per ayat sehingga memudahkan kaum muslimin untuk menyimak dan memahaminya. Seiring dengan mudahnya akses internet seperti sekarang ini, banyak metode belajar yang bisa kita temukan untuk menambah ketaqwaan kita Ayat 1بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِKatakanlah "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia.قل أعوذ برب الناس» خالقهم ومالكهم خُصُّوا بالذكر تشريفا لهم ومناسبة للاستفادة من شر الموسوس في صدورهم.Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia Yang menciptakan dan Yang memiliki mereka; di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai penghormatan buat mereka; dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian Isti'adzah dari kejahatan yang menggoda hati 2مَلِكِ ٱلنَّاسِRaja manusia.ملك الناس».Raja manusia.Ayat 3إِلَٰهِ ٱلنَّاسِSembahan manusia.إله الناس» بدلان أو صفتان أو عطفا بيان وأظهر المضاف إليه فيهما زيادة للبيان.Sesembahan manusia kedua ayat tersebut berkedudukan sebagai Badal atau sifat, atau 'Athaf Bayan, kemudian Mudhaf Ilaih. Lafal An-Naas disebutkan di dalam kedua ayat ini, dimaksud untuk menambah jelas 4مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِDari kejahatan bisikan syaitan yang biasa bersembunyi,من شر الوسواس» الشيطان سمي بالحدث لكثرة ملابسته له الخناس» لأنه يخنس ويتأخر عن القلب كلما ذكر الله.Dari kejahatan bisikan setan; setan dinamakan bisikan karena kebanyakan godaan yang dilancarkannya itu melalui bisikan yang biasa bersembunyi karena setan itu suka bersembunyi dan meninggalkan hati manusia bila hati manusia ingat kepada 5ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِyang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia,الذي يوسوس في صدور الناس» قلوبهم إذا غفلوا عن ذكر الله.Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia ke dalam kalbu manusia di kala mereka lalai mengingat 6مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِdari golongan jin dan manusia.من الجنة والناس بيان للشيطان الموسوس أنه جني وإنسي، كقوله تعالى "" شياطين الإنس والجن "" أو من الجنة بيان له والناس عطف على الوسواس وعلى كل يشتمل شر لبيد وبناته المذكورين، واعترض الأول بأن الناس لا يوسوس في صدورهم الناس إنما يوسوس في صدورهم الجن، وأجيب بأن الناس يوسوسون أيضاً بمعنى يليق بهم في الظاهر ثم تصل وسوستهم إلى القلب وتثبت فيه بالطريق المؤدي إلى ذلك والله تعالى أعلم.Dari jin dan manusia" lafal ayat ini menjelaskan pengertian setan yang menggoda itu, yaitu terdiri dari jenis jin dan manusia, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu melalui firman-Nya, "yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin." Al-An'am, 112 Atau lafal Minal Jinnati menjadi Bayan dari lafal Al-Waswaasil Khannaas, sedangkan lafal An-Naas di'athafkan kepada lafal Al-Waswaas. Tetapi pada garis besarnya telah mencakup kejahatan yang dilakukan oleh Lubaid dan anak-anak perempuannya yang telah disebutkan tadi. Pendapat pertama yang mengatakan bahwa di antara yang menggoda hati manusia adalah manusia di samping setan, pendapat tersebut disanggah dengan suatu kenyataan, bahwa yang dapat menggoda hati manusia hanyalah bangsa jin atau setan saja. Sanggahan ini dapat dibantah pula, bahwasanya manusia pun dapat pula menggoda manusia lainnya, yaitu dengan cara yang sesuai dengan keadaan dan kondisi mereka sebagai manusia. Godaan tersebut melalui lahiriah, kemudian merasuk ke dalam kalbu dan menjadi mantap di dalamnya, yaitu melalui cara yang dapat menjurus ke arah itu. - Wallahu A'lam - Akhirnya hanya Allah sajalah Yang Maha Mengetahui.
BacaTafsir Surat Al-Infitar ayat 1. Cari apa pun di Al-Qur'an dan pahami kandungannya dengan teknologi pencarian AI dan sumber terpercaya di Learn Quran Tafsir. Blog. Tafsir Surat Al-Infitar: 1-12 Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan
Oleh Muhammad AtimMaksud dari surat An-Nas sebagaimana dikatakan oleh Al-Biqa'i adalah سُورَةُ النّاسِ مَقْصُودُها الِاعْتِصامُ بِالإلَهِ الحَقِّ مِن شَرِّ الخَلْقِ الباطِنِ"Surat An-Nas maksudnya adalah berpegang teguh/bersandar kepada Tuhan Yang Haq dari kejahatan makhluk tersembunyi syetan" Nazhmud Durar.Di dalamnya berisi bimbingan kepada Nabi saw, dan juga kepada umatnya, untuk berlindung kepada Allah, sebagai Rabb, Raja dan Tuhan manusia, dari godaan syetan yang suka membisikan kejahatan dan ini populer dinamakan surat An-Nas manusia. Sebagai isyarat, Allah memberikan perhatian khusus kepada manusia, makhluk yang diistimewakan, juga secara bahasa berasal dari kata al-uns lembut menunjukkan manusia adalah makhluk yang mudah untuk tergoda syetan sehingga memerlukan bersama surat Al-Falaq disebut sebagai dua surat untuk memohon perlindungan mu'awwidzatain. Karena kedua-duanya diawali dengan perintah memohon ini turun berurutan setelah surat Al-Falaq. Hanya para ulama berbeda pendapat apakah surat ini makkiyyah atau madaniyyah. Jabir bin Zaid, Hasan, 'Atha dan Ikrimah, serta Kuraib meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ia makkiyyah. Sedangkan Qatadah berpendapat madaniyyah, serta Abu Shalih meriwayatkan dari Ibnu Abbas. Yang lebih tepat, insya Allah, dia adalah makkiyyah. Karena riwayat Kuraib bisa diterima dari Ibnu Abbas, sedangkan riwayat Abu Shalih Mu'awwidzatain ini tidak ada bandingannya dalam hal memohon perlindungan. Oleh karena itu Rasulullah saw selalu membacanya ketika sakit, sebelum tidur, أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ"Katakanlah olehmu Nabi Muhammad saw, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia." Ayat 1Surat ini diawali dengan perintah kepada Nabi Muhammad saw, yang juga berlaku untuk umatnya, karena beliau merupakan teladan, untuk memohon perlindungan kepada Allah, Rabb manusia. Rabb artinya pencipta, pemelihara dan itu Rabb bagi seluruh makhluknya, mengapa di sini dikhususkan kepada manusia? Ini sebagai bentuk perhatian khusus kepada mereka, makhluk yang diistimewakan dan menjadi maksud utama diturunkannya Al-Qur' النَّاسِ"Raja manusia." Ayat 2إِلَهِ النَّاسِ"Tuhan/sembahan manusia." Ayat 3Dua ayat ini kedudukannya sebagai 'athfu bayan penjelasan. Karenanya ia tidak menggunakan dhamir/kata ganti "mereka", tapi disebut kembali isim zahir nama jelasnya yaitu "manusia". Karena 'athfu bayan itu seperti sebuah nama yang mesti disebut secara tiga sifat Allah ini mengandung urutan. Yaitu, bahwa rububiyyah pemeliharaan Allah terhadap manusia itu tidaklah seperti pemeliharan makhluk, tapi pemeliharaan yang disertai kekuasaan. Karena Allah Al-Malik, raja/penguasa yang mutlak dan sifat al-mulk/kekuasaan sudah tercakup dalam sifat rububiyyah, tetapi disebutkan lagi secara khusus untuk lebih menonjolkan sifat Allah memiliki rububiyyah dan kekuasaan, maka sudah selayaknya Allah adalah Al-Ilah, Tuhan yang berhak untuk juga sebagai urutan dari yang kesannya umum kepada yang khusus. Yaitu ketika mendengar kata "rabb" pemelihara/pemilik, semua manusia juga bisa disebut rabb yang disematkan kepada sesuatu yang dimiliki, misalnya rabbul mal pemilik harta, rabbul bait pemilik rumah, mendengar kata "malik" raja, ini lebih khusus lagi. Hanya segelintir orang yang mampu menjadi raja/ ketika mendengar kata "ilah" tuhan, maka lebih khusus lagi. Tidak ada manusia atau makhluk apapun yang menjadi tuhan. Hanya Allahlah satu-satunya sifat ini disebutkan agar manusia yakin bahwa Allahlah yang mampu شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ"Dari kejahatan syetan yang suka membisik-bisikan, yang suka bersembunyi" ayat 4Al-Waswas adalah nama bagi syetan, yang diambil dari kata waswasah bisikan. Bisa juga bermakna isim fail pelaku, yang membisikkan. Atau mashdar yang dijadikan sifat sebagai bentuk waswasah الوسوسة adalah الكَلَامُ الخَفِيُّ"Perkataan yang tersembunyi"Yang kita artikan dengan "bisikan".Ini bisa dimaknai secara hakiki maupun majazi. Sesuai pembagian dua jenis syetan. Jika dari jenis manusia, maka maknanya bisikan secara hakiki. Sedangkan jika dari jenis jin maka maknanya secara majazi, yaitu sesuatu yang terbersit di dalam hati untuk melakukan keburukan al-khowatir asy-syariroh.Al-Khonnas merupakan sigot mubalaghah, artinya sangat dan banyak bersembunyi, maksudnya biasa bersembunyi. Dinamai seperti itu karena syetan selalu bersambung dengan akal dan hati manusia tanpa dapat sebagaimana disebutkan dalam hadits,Dari Anas ibnu Malik, Rasulullah saw bersabdaإِنَّ الشَّيْطَانَ وَاضِعٌ خَطْمَهُ عَلَى قَلْبِ ابْنِ آدَمَ فَإِنْ ذَكَرَ الله خَنَسَ، وَإِنْ نَسِيَ الْتَقَمَ قَلْبَهُ فَذَلِكَ الْوَسْوَاسُ الْخَنَّاسُ»"Sesungguhnya setan itu meletakkan belalainya di hati anak Adam. Jika anak Adam mengingat Allah, maka bersembunyi; dan jika ia lupa kepada Allah, maka setan menelan hatinya; maka itulah yang dimaksud dengan bisikan setan yang tersembunyi." Tafsir Ibnu Katsir.عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَيٍّ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مُعْتَكِفًا فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلًا فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِي لِيَقْلِبَنِي وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِي دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ فَمَرَّ رَجُلَانِ مِنْ الْأَنْصَارِ فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْرَعَا فَقَالَ النَّبِيُّ ﷺ عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَيٍّ فَقَالَا سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنْ الْإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ وَإِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِي قُلُوبِكُمَا سُوءًا -أَوْ قَالَ- شَيْئًا»Dari Shafiyyah binti Huyay berkata, Ketika Rasulullah ﷺ sedang melaksanakan iktikaf aku datang menemui beliau di malam hari, lalu aku berbincang-bincang sejenak dengan beliau, kemudian aku berdiri hendak pulang, beliau juga ikut berdiri bersama aku untuk mengantar aku. Saat itu Shafiyyah tingal di rumah Usamah bin Zaid. Ketika kami sedang berjalan berdua itu ada dua orang laki-laki yang lewat, dan tatkala melihat Nabi ﷺ keduanya bergegas. Maka Nabi ﷺ, "Kalian tenang saja. Sungguh wanita ini adalah Shofiyah binti Huyay." Maka keduanya berkata, "Mahasuci Allah, wahai Rasulullah." Lalu Nabi ﷺ bersabda, "Sesungguhnya setan berjalan lewat aliran darah dan aku khawatir setan telah memasukkan perkara yang buruk pada hati kalian berdua." Atau beliau mengatakan, memasukkan sesuatu." HR. Bukhari, no. 3281.ٱلَّذِی یُوَسۡوِسُ فِی صُدُورِ ٱلنَّاسِ"Yang membisik-bisikkan di dalam dada manusia" ayat 5Disebutkan "dada" maksudnya yang ada di dalamnya yaitu hati. Menggunakan kata "dada" menunjukkan bahwa bisikan syetan itu sebenarnya tidak melekat kuat, sehingga bisa disingkirkan dengan zikir kepada "manusia" disebut lagi di sini karena memang terselang jauh dari penyebutan ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ"Dari jenis jin dan manusia" ayat 6Ini adalah dua jenis syetan yang membisik-bisikan itu. Disebutkan jenis jin terlebih dahulu baru kemudian manusia, karena jenis jin merupakan sumber dalam ayat lain dalam kaitannya dengan para nabi disebutkan jenis manusia terlebih dahulu, وَكَذلِكَ جَعَلْنا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَياطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً"Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu. QS. Al-An'am 112.Karena syetan dari jenis manusia terkadang lebih berbahaya pengaruhnya, karena lebih nampak bisikannya. Terlebih, para nabi telah dijaga oleh Allah dari bisikan syetan jenis jin. Nabi Muhammad saw menyebutkan, bahwa jin yang ada pada beliau telah menyerah, dan tidak menyuruh kecuali kepada kebaikan. عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنْ الْجِنِّ قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَإِيَّايَ إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ»"Dari Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidaklah seorang pun dari kalian melainkan dikuasai pendamping dari kalangan jin." Mereka bertanya Tuan juga, wahai Rasulullah? beliau menjawab, "Aku juga, hanya saja Allah membantuku mengalahkannya lalu ia menyerah, ia hanya memerintahkan kebaikan padaku." HR. Muslim, no. 2814.Ibnu Juzai menjelaskan tahapan godaan syetan, yaitu pertama kali merusak iman dan membuat keragu-raguan dalam aqidah. Jika tidak mampu, maka menggoda dengan kemaksiatan. Jika tidak mampu, membuat malas pada ketaatan. Jika tidak mampu, membuat riya dengan ketaatan. Atau merasa bangga dan merasa telah banyak beramal. Godaannya juga dengan cara menanamkan kedengkian dan kebencian sehingga mendorong kepada prilaku paling buruk. Menghadapi godaan tersebut adalah dengan tiga cara. Yaitu, banyak berdzikir, banyak memohon perlindungan terutama dengan dua surat ini, dan menyelisihi dan bertekad untuk mendurhakai bisikan syetan Al-Qur'an ditutup dengan dua surat memohon perlindungan mu'awwidzatain ? Ibnu Juzai juga menjelaskan rahasianya 1. Al-Qur'an ini merupakan nikmat terbesar dari Allah. Nikmat ini mengundang kedengkian, maka Allah menurunkan yang dapat memadamkan kedengkian berupa memohon perlindungan kepada Rasulullah saw menyebut surat Al-Fatihah sebagai surat yang tidak ada bandingannya, begitu pula menyebut dua surat ini sebagai surat yang tidak ada bandingannya. Maka nampaklah keserasian antara awal dan akhirnya3. Keserasian itu nampak pula ketika kita pertama kali membaca Al-Qur'an diperintahkan untuk membaca ta'awudz, lalu di akhir surat berisi ta'awudz juga. Agar antara awal hingga akhir selalu mendapat perlindungan dari Allah. Wallahu A'
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. +nya+surat+al+mukminun 88 Q.S.+An-Nisa+ayat+59 89 kebahagiaan 90 Hadist+ali+imran+ayat+159 91 annisa ayat 24 92 surah yunus 93 SURAT Al-ALAQ AYAT 1 94 Minuman keras 95 AL+IMRAN 159 96 jarak 97 al+baqarah+ayat+1 98 Ganti 99 dalil+kitab+Al Qur'an 100 tafsir Surat An-Nas Ayat
Surat Al Falaq dan surat An Nas disebut-sebut menjadi penyebab sembuhnya Nabi Muhammad SAW yang kala itu terkena sihir. Beliau disihir oleh Labid bin Al-A’shom yang membuat beliau sakit parah. Mempelajari tafsir surat An Nas akan membuat siapa saja menjadi mengerti. Bahwa memohon perlindungan itu hendaknya hanya kepada Allah SWT. Berbicara soal permohonan perlindungan, surat An Nas ini bersama surat Al Falaq juga biasa disebut dengan al muawwidzatain yang artinya memang dua perlindungan. Teks Surat An Nas dan Terjemahannya Teks Arab dan Terjemahan Surat An Nas dari Ayat Pertama hingga Terakhir بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ – ١ 1 Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, مَلِكِ النَّاسِۙ – ٢ 2 Rajanya para manusia, اِلٰهِ النَّاسِۙ – ٣ 3 Sembahan para manusia, مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ – ٤ 4 Dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi, الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ – ٥ 5 Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ – ٦ 6 Dari golongan jin dan manusia.” Tafsir Surat An Nas per Ayat Tafsir Surat An Nas Lengkap beserta Makna Tiap Ayatnya Singkatnya, dalam surat An Nas terdapat permohonan perlindungan kepada Allah SWT. Permohonan perlindungan ini menggunakan perantara 3 asma Allah yang sekaligus mencakup tiga makna keyakinan tauhid kepada Allah SWT. Adapun tiga asma tersebut ialah ar Rab, al Malik dan Ilaahi. Sedangkan untuk tafsir masing-masing ayat dalam surah An Naas, mulai dari ayat pertama, hingga terakhir dapat ialah sebagai berikut 1. Ayat Pertama Surat An Nas dibuka dengan kata qul yang artinya adalah katakanlah. Jika meninjau Tafsir Al Azhar, bisa diketahui bahwa kata ini bermakna katakanlah wahai utusan-Ku lalu ajarkan juga kepada mereka. Dilanjutkan dengan kata a’udzu yang diambil dari kata audz. Makna dari kata ini ialah menuju sesuatu untuk menghindari sesuatu yang ditakuti. Sementara Rabb bermakna kepemiliharaan, kepemilikan dan juga pendidikan yang melahirkan pembelaan dan juga kasih sayang. Sementara itu dalam Tafsir Fi Zilalil Qur’an dijelaskan bahwa Rabb ialah Tuhan yang Melindungi, yang Menjaga, yang Mengarahkan dan yang Memelihara. Dengan kata lain, yang dimaksud adalah Allah SWT yang menjadi Rabb segala makhluk. Baik dari kalangan jin, maupun manusia, segalanya kepunyaan Allah SWT. Akan tetapi, dalam ayat yang pertama ini kata Rabb lebih dikhususkan kepada manusia karena terdapat kata an naas setelahnya. An naas itu sendiri adalah kelompok manusia. Sehingga, yang ditekankan pada ayat ini, lebih pada manusia sebagai makhluk. 2. Ayat Kedua Ayat kedua ialah malikin naas yang artinya adalah raja manusia. Kata malik dalam ayat ini artinya adalah raja dan umumnya kata ini dipakai untuk menyebut penguasa yang mengurus manusia. Malik yang dimaksud di sini berbeda dengan maalik yang artinya pemilik. Karena maalik yang berarti pemilik umumnya dipakai untuk menyebutkan orang yang berkuasa atas sesuatu yang tidak bernyawa. Itulah mengapa dalam ayat kedua ini terdapat kata malik yang tidak dibaca panjang sebagaimana yang terdapat dalam surat Al Fatihah. Dalam Fi Zilalil Qur’an, al malik artinya adalah Tuhan yang Mengambil Tindakan, Tuhan yang Berkuasa dan Tuhan yang Menentukan Keputusan. Sedangkan dalam Tafsir Al Azhar, malik artinya adalah raja atau penguasa, sultan atau pemerintah tertinggi. Namun bila huruf mim dibaca panjang menjadi maalik artinya berubah menjadi yang memiliki. Secara gamblang, ayat yang kedua surat An Nas ini menjelaskan bahwasanya Allah SWT itu adalah malik, yakni penguasa yang memiliki kekuasaan tertinggi atas manusia. 3. Ayat Ketiga Makna Surah An Naas pada Ayat Ketiga Ayat ketiga adalah ilaahin naas. Kata ilahi asal katanya ialah aliha – ya’lahu. Artinya adalah menuju serta bermohon. Kemudian disebut dengan ilaah karena semua makhluk menuju dan juga bermohon kepada-Nya dalam memenuhi berbagai kebutuhan. Namun pendapat yang lain menyatakan bahwa kata ilaah arti awalnya adalah mengabdi atau menyembah. Jadi ilaah ialah Dzat yang disembah dan kepada Dia segala pengabdian tertuju. Sayyid Quthb telah menjelaskan bahwasanya al ilaah berarti Tuhan yang Berkuasa, Yang Mengurusi, Yang Mengungguli serta yang Maha Tinggi. Dalam sifat-sifat ini terkandung perlindungan dari kejahatan yang merasuk dalam dada sementara yang bersangkutan tidak paham cara menangkalnya. 4. Ayat Keempat Dalam ayat keempat terdapat kata syarr yang artinya adalah mudlarat atau buruk. Ibnu Qayyim al Jauziyah menyebutkan bahwa syarr itu mencakup dua hal, yakni yang mengantar pada sakit dan sakit itu sendiri. Sementara alwaswas pada awalnya artinya adalah suara yang amat halus. Arti ini selanjutnya berkembang menjadi bisikan dan umumnya merujuk pada bisikan negatif. Oleh sebab itu, sebagian ulama memahaminya dengan setan. Pasalnya, setan sering membisikkan rayuan dalam hati manusia. Sementara kata al khannas artinya adalah bersembunyi, mundur dan kembali. Jadi, maknanya adalah setan sering menggoda manusia kembali manakala dia lengah serta melupakan Allah SWT. Sebaliknya, setan akan mundur saat manusia mengingat Allah SWT. 5. Ayat Kelima Selanjutnya, ayat kelima dalam surat an nas menjelaskan antara manusia dan setan. Pada ayat ini, ditegaskan kembali bahwa Setan dapat dan akan selalu membisikkan keburukan bagi kaum manusia. Ayat kelima menyebutkan bahwasanya setan bisa membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Bisikan dari setan ini adalah ajakan kepada manusia agar taat kepadanya dengan kata-kata yang amat tersembunyi, namun bisa sampai dalam hati tanpa ada suara yang terdengar sedikitpun. Dalam surat lainnya, tepatnya Surat Al Hijr, Allah terlah berfirman وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ Dan sesungguhnya kutukan bagi setan itu akan tetap menimpamu sampai hari kiamat. قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ Iblis berkata “ya Tuhanku, kalau begitu maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari manusia dibangkitkan. Dalam ayat tersebut, Allah Subhanahu Wata’ala menyebutkan bahwa kutukan terhadap Setan akan berlaku hingga akhir zaman. 6. Tafsir Surat An Nas Ayat Terakhir Tafsir Surat An Nas Ayat Ke Enam Ibnu Katsir memberikan penjelasan bahwa ayat 6 surat An Nas adalah tafsir dari ayat 5 sebelumnya. Dalam ayat 6 ini disebutkan tentang jin dan manusia. Sementara Sayyid Quthb memberikan penjelasan bahwa bisikan jin itu tidak bisa diketahui bagaimana terjadinya. Akan tetapi bekas-bekas pengaruhnya dalam kehidupan dan jiwa bisa dijumpai. Sedangkan manusia, diantara bisikan yang mereka lontarkan ada yang justru lebih berat dibandingkan dengan bisikan setan jin. Sayyid Quthb lantas memberikan contoh seseorang yang membisikkan kejahatan kepada temannya. Atau penasehat yang membisikkan kejahatan pada penguasa serta berbagai jenis bisikan lain yang bisa menjerumuskan. Itu juga termasuk golongan setan yang asalnya dari manusia. Dari tafsir surah An Naas tiap ayat tersebut, bisa dipahami bahwa setiap mukmin hendaknya senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT dan membaca surat An Nas juga termasuk dalam upaya melindungi diri. Akhirnya, cukup sekian pembahasan mengenai tafsir surat An Nas dari Ayat Quran. Mudah mudahan dengan membaca dan memahami tafsir surah an naas ini, kita bisa dijauhkan dari rasa was was maupun bisikan iblis dan para pengikutnya. Akhirul kalam, billahi taufiq wal hidayah, wallahu a’lam bish showab. Waasalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Dalambahasa Arab, arti kata An Nas adalah manusia. Dalam surat An Nas ayat 1 sampai 6, terkandung pula doa memohon perlindungan kepada Allah Swt. Rasulullah Saw. pun bersabda dalam hadis riwayat Imam Muslim dan Imam Tirmidzi, "Allah telah menurunkan kepadaku ayat-ayat yang tidak ada bandingannya: Qul a 'uudzu bi rabbian-nas dan Qul a
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID _5X4fdpK7gM-IyKq2tqxgqwaZKXcblaLI8ItkTWj14pHexTIF3etRA==
Allah telah menurunkan ayat-ayat kepadaku yang tidak ada tandingannya, yaitu Surat An-Nas dan Surat Al-Falaq". Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih". Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim. Bunyi teks Surat An-Naas Ayat 1- 6. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. Hasil pencarian tentang surat+an+naas+ayat+1 قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ 1. Katakanlah "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Sesembahan manusia kedua ayat tersebut berkedudukan sebagai Badal atau sifat, atau 'Athaf Bayan, kemudian...Lafal An-Naas disebutkan di dalam kedua ayat ini, dimaksud untuk menambah jelas makna. Dari kedua lautan itu keluar mutiara dan merjan yang dapat kalian jadikan perhiasan. 1 1 Lihat catatan...kaki ayat 12 surat Fâthir. serta apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, dan Kami tidak ditimpa keletihan sedikit pun. "1...1 Untuk penjelasan tentang "hari" pada ayat ini, lihat catatan kaki ayat 9-12 dari surat Fushshilat Di antara kisah-kisah itu adalah kisah Yûsuf1 ketika ia berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku, aku...bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, tunduk dan bersujud di hadapanku." 1 Lihat catatan...kaki tafsir ayat 84 dan 85 surat ini. bintang-bintang di langit sebagai petunjuk, bila tidak mengetahui jalan yang harus ditempuh dan tersesat1.... 1 Lihat catatan kaki pada tafsir surat ayat 97, al-An'âm. "1 1 Lihat catatan kaki tafsir ayat 27, surat al-Mu'minûn. Allah lalu mengilhami Adam berupa kalimat1 yang diucapkan untuk bertobat dan istigfar....Dia Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang lemah. {1 Ayat ini ditafsirkan oleh surat al-A'râf,...sesuai dengan kaidah "Ayat al-Qur'ân menafsirkan ayat yang lain" al-Qur'ân yufassiru ba'dluhu ba'dlan "1 1 Lihat catatan kaki tafsir ayat 65 surat al-A'râf. Sebagaimana bangsa-bangsa terdahulu, penduduk Hijr1 juga mendustakan rasul yang diutus kepada mereka...perkataan mereka itu, berarti mereka telah mendustakan semua rasul, karena misi mereka adalah satu. 1...Lihat catatan kaki tafsir surat al-A'râf, ayat 73. mengikhlaskan agama demi Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Memberi balasan atas perbuatan mereka 1.... 1 Lihat catatan kaki tafsir surat al-Baqarah ayat 190-194, yang berkenaan dengan perang. turunkan hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengannya di bumi segala macam yang baik dan bermanfaat1.... 1 Lihat catatan kaki pada surat al-Ra'd ayat 2. Thaa Siin Surat ini adalah ayat-ayat Al Quran, dan ayat-ayat Kitab yang menjelaskan, bagaimana Kami akan membangkitkan kembali, di hari kiamat nanti, sesuatu yang telah mati dari alam kuburnya1.... 1 Untuk komentar atas ayat ini, lihat catatan kaki tafsir surat al-A'râf ayat 57. [[7 ~ AL-A'RAF TEMPAT TERTINGGI ANTARA SURGA DAN NERAKA1 Pendahuluan Makkiyyah, 206 ayat ~ Surat...yang berisi 206 ayat ini termasuk kelompok surat Makkiyyah yang diturunkan di Mekkah, kecuali ayat 163...sampai ayat 170 yang diturunkan di Madinah....Seperti surat-surat yang lain, surat ini pun menyinggung perintah mengamati dan menghayati sistem yang...Di samping itu, juga ajakan mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw. yang benar. 1 Al-A'râf adalah pembatas lalu mati bergelimpangan di tempat tinggal mereka dengan muka tertelungkup, tidak bergerak sedikit pun1.... 1 Lihat catatan kaki tafsir ayat 84 dan 85 surat ini. Apabila Allah menurunkan hujan kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, mereka pun segera bergembira ria1.... 1 Lihat catatan kaki pada surat al-Nûr ayat 43. [[1 ~ FATIHAH AL-KITAB PEMBUKA KITAB SUCI Pendahuluan Makkiyyah, 7 ayat ~ Surat al-Fâtihah ini termasuk...kelompok surat Makkiyyah yang turun di Mekah sebelum hijrah....Disebut al-Fâtihah pembuka, karena letaknya yang berada urutan pertama surat-surat al-Qur'ân....Surat yang pertama diturunkan secara lengkap di antara surat-surat yang ada dalam al-Qur'ân ini merupakan...intisari dari seluruh kandungan al-Qur'ân yang kemudian diperinci oleh surat-surat sesudahnya. Surat ini adalah sebagian dari ayat-ayat Al-Kitab yang sempurna, yaitu ayat-ayat Al Quran yang Mereka juga adalah orang-orang yang selalu menjaga diri agar tidak berhubungan dengan wanita1. 1...Ayat 5-7 surat al-Mu'minûn ini berkaitan erat dengan beberapa ayat di awal surat al-Nûr....Ayat-ayat itu semua mengisyaratkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh perzinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian, dalam surat ini dan surat lainnya, ayat-ayat yang jelas Maka Dia pun akan membalasnya dengan yang setimpal. 1 1 Komentar mengenai ayat ini dari segi hukum...internasional telah disinggung pada ayat-ayat peperangan, dari nomor 190-195 surat al-Baqarah. telah mematikan kami dua kali mati dari kehidupan dunia dan mati dari kehidupan kami di alam Barzah. 1...1 Pengertian tentang kehidupan di alam barzah-sebuah kehidupan yang tidak kita ketahui hakikat sebenarnya...Pertama, mengenai keluarga Fir'aun yang terdapat dalam ayat 46 surat ini yang artinya berbunyi "Kepada...Kedua, dalam ayat 169 surat Alu 'Imrân yang artinya berbunyi "Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang Bagi mereka diharuskan membayar kafarat. 1 Allah mengampuni mereka dan menerima kafarat itu sebagai...wujud kasih sayang-Nya kepada mereka. 1 Penjelasan tentang kafarat akibat melanggar sumpah terdapat...pada surat al-Mâ'idah. melainkan untuk semua lafal Kaaffatan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari lafal An...Naas yang sesudahnya, didahulukan mengingat kedudukannya yang sangat penting manusia sebagai pembawa [[27 ~ AN-NAML SEMUT Pendahuluan Makkiyyah, 93 ayat ~ Surat al-Naml dimulai dengan huruf-huruf fonemis...Ayat-ayat pertama surat ini menuturkan kisah dan berbagai mukjizat Mûsâ a. s., kisah Dâwûd a. s. dan...Ayat-ayat berikutnya berkisah tentang kembalinya burung hudhud dari sebuah pengembaraan dengan membawa...Sulaymân melayangkan sepucuk surat pada sang ratu....Masih dalam topik pembicaraan hari kiamat, ayat-ayat selanjutnya menggambarkan kepanikan alam semesta Ini adalah satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam...nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya. Sesungguhnya hal ini maksudnya, surat ini atau ayat-ayat ini adalah suatu peringatan suatu pelajaran [[55 ~ AR-RAHMAN SANG MAHA PENGASIH Pendahuluan Madaniyyah, 78 ayat ~ Kandungan utama surat ini adalah...Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan penyucian dan puji-pujian terhadap Allah Swt....Ayat yang berbunyi fa bi ayyi âlâ'i rabbikumâ tukadzdzibân dalam surat ini disebut sebanyak tiga puluh...Pengulangan ayat seperti ini kita temukan pula pada beberapa surat lain dalam al-Qur'ân yang, tentunya...Masing-masing ayat itu mengecam orang-orang yang mendustakan nikmat-nikmat Allah yang disebut pada ayat [[55 ~ AR-RAHMAN SANG MAHA PENGASIH Pendahuluan Madaniyyah, 78 ayat ~ Kandungan utama surat ini adalah...Sebagai khatimah, surat ini ditutup dengan penyucian dan puji-pujian terhadap Allah Swt....Ayat yang berbunyi fa bi ayyi âlâ'i rabbikumâ tukadzdzibân dalam surat ini disebut sebanyak tiga puluh...Pengulangan ayat seperti ini kita temukan pula pada beberapa surat lain dalam al-Qur'ân yang, tentunya...Masing-masing ayat itu mengecam orang-orang yang mendustakan nikmat-nikmat Allah yang disebut pada ayat Dan apabila suatu surat al-Qur'ân diturunkan dan didengar oleh orang-orang munafik, mereka mengolok-olok...mereka berkata kepada sebagian yang lain, "Siapakah di antara kalian yang bertambah imannya karena oleh surat...Orang-orang Mukmin yang melihat cahaya dan mengetahui kebenaran akan bertambah keimanan mereka dengan ayat-ayat...Allah, dan mereka akan bergembira dengan turunnya ayat-ayat itu.
Halini menguatkan pendapat yang kedua. Dan menurut pendapat yang lainnya, firman-Nya berikut ini: dari (golongan) jin dan manusia. (An-Nas: 6) merupakan tafsir dari yang selalu membisikkan godaannya terhadap manusia, yaitu dari kalangan setan manusia dan setan jin. Sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
- Surat An Nas adalah surat ke-114 di dalam kitab suci Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 6 ayat dan memiliki arti manusia. Dikutip dari Quran Kemenag, dalam surat An Nas, Allah menjelaskan tentang sifat setan yang suka menggoda manusia. Bisikan setan ditiupkan ke dalam dada manusia dan dapat menggunakan wujud jin maupun manusia. Allah memerintahkan manusia untuk selalu mengingat Allah dan memohon perlindungan dari bisikan setan. Bisikan setan itu sangat kuat dan jika manusia mendengarkannya, maka ia sulit untuk menolak berbuat maksiat. Namun, setan akan mundur setiap kali manusia mengingat Allah. Selengkapnya, simak bacaan surat An Nas berikut ini. Baca juga Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83 dalam Tulisan Arab, Latin, serta Artinya Berikut ini bacaan surat An Nas ayat 1-6, dikutip dari بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Bismillahirrahmannirrahiim. Artinya Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١ 1. Qul a'ụżu birabbin-nās
Juga surat An-Nas dikategorikan surat pendek dan menjadi surat terakhir dalam Al-Qur'an. Dilansir Ibadari dari laman Quran Kemenag, Sabtu (03/10), berikut merangkum tulisan Arab, Arti dan tafsir Surat An-Nas Ayat 1-6 sebagai berikut. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١. Katakanlah, "Aku berlindung kepada
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ Arab-Latin Qul a'ụżu birabbin-nāsArtinya Katakanlah "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Al-Falaq 5 ✵ An-Nas 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Menarik Mengenai Surat An-Nas Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat An-Nas Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia beberapa penjelasan dari berbagai ulama tafsir terhadap makna surat An-Nas ayat 1, di antaranya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKatakanlah wahai rasul, "aku berlindung dan bernaung kepada tuhannya manusia yang mahakuasa satu-satunya untuk menolak keburukan was-was."📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Katakanlah wahai Rasul, “Aku berpegang teguh pada Rabb manusia dan berlindung kepada-Nya."📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1-3. Allah menyampaikan kepada Rasulullah dan umatnya untuk berlindung kepada-Nya dari keburukan yang dihembuskan setan ke dalam hati manusia, seihngga mereka dapat tersesat dan menyesatkan. Allah adalah Raja, Maha Kaya yang tidak membutuhkan makhluk, Yang berhak disembah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ Katakanlah “Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia Tuhan manusia yakni Dzat yang menciptakan mereka, mengatur urusan mereka, dan memperbaiki keadaan mereka.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaSebagaimana yang diketahui bahwasanya Allah ta'ala Dialah tuhan seluruh alam, adapun maksud dari ayat ini yang mengatakan Dialah tuhan seluruh manusia padahal Dia tuhan seluruh alam; yaitu sebagai isyarat akan kemuliaan manusia diantara seluruh makhluk, dan peran isti'adzah yang menjadi pelindung ketika syaithon-syaithon membisikkan ke dalam dada manusia.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah1. Katakanlah wahai Nabi Aku berlindung dan meminta perlindungan kepada Allah yaitu Dzat yang Maha Menciptakan, membimbing dan mengurus urusan-urusan manusiaMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKatakanlah,“Aku berlindung kepada Tuhan manusia📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-6. Surat ini mencakup perlindungan diri kepada Rabb manusia, Penguasa dan Sesembahan mereka, dari setan yang merupakan pangkal dan materi dasar segala kejahatan. Di antara fitnah dan kejahatannya adalah bisikan dalam dada manusia. Keburukan dibuat seolah-olah baik untuk mereka dan diperlihatkan dalam bentuk yang indah, menggerakan keinginan mereka agar melakukannya, menghalangi mereka dari kebaikan dan kebaikan di perlihatkan pada mereka dengan wujud lain. Setan selalu berada dalam kondisi seperti itu, membisiki kemudian menunda bisikan bila manusia mengingat Rabbnya dan meminta pertolongan kepadaNya untuk menangkal bisikan tersebut. Maka manusia selayaknya meminta pertolongan dan perlindungan serta berpegangan pada pemeliharaan Allah, karena semua makhluk berada di bawah uluhiyah dan kekuasaanNya, semua ubun-ubun makhluk yang melata berada dalam genggaman Allah, dan di bawah uluhiyahNya yang menjadi tujuan penciptaan makhluk. Karena itu, tidaklah tujuan itu sempurna untuk manusia tanpa menangkal kejahatan musuh mereka yang ingin memutuskan mereka dan menghalangi mereka darinya dan ingin menjadikan mereka sebagai golongannya, agar mereka menjadi penghuni Neraka Sa’ir. Bisikan, sebagaimana berasal dari setan juga bisa berasal dari manusia, karena itu Allah berfirman, “Dari jin dan manusia.” Segala puji bagi Allah semata, Rabb semesta alam, secara permulaan, penutup, lahir dan batin. Kita memohon semoga Allah menyempurnakan nikmatNya, memaafkan dosa-dosa kita yang menghalangi kita dari berbagai berkahNya, semoga Allah mengampuni kesalahan dan keinginan hawa nafsu kita yang melenyapkan renungan ayat-ayat Allah dari hati kita. Kita berharap kepadaNya semoga tidak menghalangi kita dari kebaikan yang ada di sisiNya karena keburukan yang ada pada diri kita, karena sesungguhnya hanya kaum kafir dan orang-orang yang sesatlah yang berputus asa dari rahmat Allah.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSA{ قُلْ } Katakanlah wahai Muhammad { أَعُوذُ } "aku berlindung dan memohon pertolongan" { بِرَبِّ النَّاسِ } kepada Tuhan manusia, yakni kepada pemilik penciptaan seluruh alam dan yang mengaturnya, kata Rabb berarti yang mengatur dan menentetukan keadaan dan nasib ciptaannyya, Dia ﷻ yang membimbing mereka dengan wahyu dan segala ilmu yang bermanfaat, "Rabb" adalah pemilik mereka, yang membina dengan kenikmatan-kenikmatannya zhahir maupun batin. { بِرَبِّ النَّاسِ } Tuhan seluruh manusia, anak-anak adam dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ “Katakanlah "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia.” Dialah Allah Azza Wa Jalla, Dialah Rab manusia dan yang lain, Tuhan manusia, Tuhan malaikat, Tuhan jin, Tuhan langit, bumi, matahari, bulan dan Tuhan segala sesuatu, dikhususkan manusia di sini, karena sesuai dengan suratnya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat An-Nas ayat 1 Allah memerintahkan Nabi-Nya ﷺ agar berkata kepada manusia Aku berlindung kepada Allah dan berpegang teguh kepada Pencipta manusia dan yang membimbing mereka, karena Ia Maha Esa, Yang Maha Mampu membalas tipu daya orang-orang yang berbuat makar.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, yang mulia ini mengandung permintaan perlindungan kepada Allah Tuhan manusia, Penguasa mereka dan Sembahan mereka dari setan yang merupakan sumber keburukan, dimana di antara fitnah dan keburukannya adalah suka membisikkan kejahatan dalam diri manusia, ia perbagus sesuatu yang buruk kepada manusia, dan memperburuk sesuatu yang sebenarnya baik, ia mendorong manusia mengerjakan keburukan dan melemahkan manusia mengerjakan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nas Ayat 1Wahai nabi Muhammad, katakanlah kepada umatmu, 'aku berlindung kepada tuhan yang menciptakan, memelihara, dan mengurus manusia. 2. Raja manusia, yang mengatur semua urusan mereka, dan dia mahakaya sehingga tidak membutuhkan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian beragam penjabaran dari banyak mufassir mengenai makna dan arti surat An-Nas ayat 1 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan untuk ummat. Sokonglah dakwah kami dengan mencantumkan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Link Banyak Dilihat Terdapat banyak topik yang banyak dilihat, seperti surat/ayat Inna Lillahi, Al-Bayyinah, Al-Fil, At-Tin, Al-Ma’un, Al-Baqarah 183. Serta Al-Fath, Al-Insyirah, Alhamdulillah, Al-Alaq, Yusuf 4, Ali Imran 159. Inna LillahiAl-BayyinahAl-FilAt-TinAl-Ma’unAl-Baqarah 183Al-FathAl-InsyirahAlhamdulillahAl-AlaqYusuf 4Ali Imran 159 Pencarian 10 ayat al kahfi, bacaan ayat 15, al maidah 35, al maidah 6, surah al mulk dan artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Berikutini bacaan Surat An Nas Ayat 1-6: Bacaan Arab, Latin, terjemahan bahasa Indonesia, dan tafsir singkat. Peringatan Allah untuk bersedekah. Kamis, 6 Januari 2022 15:03 WIB
مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ Minal jinnati wannaas End Juz 30 English Translation Here you can read various translations of verse 6 From among the jinn and mankind.” Yusuf AliAmong Jinns and among men. Abul Ala Maududiwhether he be from the jinn or humans.” Muhsin Khan“Of jinns and men.” PickthallOf the jinn and of mankind. Dr. GhaliOf the jinn creatures and mankind.” Abdel Haleemwhether they be jinn or people.’ Muhammad Junagarhiخواه وه جن میں سے ہو یا انسان میں سے Quran 114 Verse 6 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Nas ayat 6, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 1146 whether he be from the jinn or humans.”[3] 3. According to some scholars, these words mean that the whisperer whispers evil into the hearts of two kinds of people the jinn and the men. If this meaning is admitted, the word naas would apply to both jinn and men. They say that this can be so, for when the word rijal men in the Quran has been used for the jinn, as in Surah Al-Jinn, Ayat 6, and when nafar can be used for the group of jinn, as in Surah A1-Ahqaf, Ayat 29, men and jinn both can be included metaphorically in the word naas also. But this view is wrong because the words naas, ins and insan are even lexically contrary in meaning to the word jinn. The actual meaning of jinn is hidden creation and jinn is called jinn because he is hidden from man’s eye. On the contrary, the words naas and ins are spoken for insan man only on the basis that he is manifest and visible and perceptible. In Surah Al-Qasas, Ayat 29, the word anasa has been used in the meaning of raa, the Prophet Moses peace be upon him saw a fire in the direction of Toor. In Surah An-Nisa, Ayat 6, the word anastum has been used in the meaning of ahsastum or raaytum if you perceive or see that the orphans have become capable. Therefore, naas cannot apply to jinn lexically, and the correct meaning of the verse is From the evil of the whisperer who whispers evil into the hearts of men, whether he be from among the jinn or from the men themselves. In other words, whispering of evil is done by devils from among jinn as well as by devils from among men and the prayer in this Surah has been taught to seek refuge from the evil of both. This meaning is supported by the Quran as well as by the Hadith. The Quran says And so it has always been that We set against every Prophet enemies from among devils of men and devils of jinn, who have been inspiring one another with charming things to delude the minds. Surah Al-Anaam, Ayat 112. And in the Hadith, lmam Ahmad, Nasai, and Ibn Hibban have related on the authority of Abu Dharr a tradition, saying I sat before the Prophet peace be upon him, who was in the Mosque. He said Abu Dharr, have you performed the Prayer? I replied in the negative. He said Arise and perform the Prayer. So, I performed the Prayer. The Prophet peace be upon him said O Abu Dharr, seek Allah’s refuge from the devils of men and the devils of jinn. I asked, are there devils among men also? O Messenger of Allah! He replied Yes. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Nas by Ibn Kathir is unavailable here. See Surah Nas ayat 1 which goes through tafsir from verse 1 through 6. Quick navigation links Suratan-Nas diturunkan di Madinah, sehingga tergolong ayat-ayat Madani. 1. Pembisik berasal dari jin atau manusia. Minal Jinnati Wannas. Sebagian jin membisikkan sesuatu ke dalam benak manusia dan menggoda mereka. Huruf Min dalam "Minal Jinnati Wannas" berarti sebagian dan menjelaskan bahwa "al-Waswas al-Khannas" adalah sebagian dari manusia
مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ Arab-Latin Minal-jinnati wan-nāsArtinya Dari golongan jin dan manusia. An-Nas 5 ✵ Kursi »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Mengenai Surat An-Nas Ayat 6 Paragraf di atas merupakan Surat An-Nas Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi pelbagai penafsiran dari banyak ulama berkaitan isi surat An-Nas ayat 6, di antaranya seperti tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDari setan-setan jin dan manusia📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram6. Setan itu dari golongan jin juga dari golongan manusia.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah6. Dan aku berlindung kepada Allah dari keburukan jin dan keburukan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam MadinahKemudian Allah menjelaskan bahwa yang membisikkan itu berasal dari dua jenis; jenis manusia dan jenis jin. Dia berfirman 6. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ dari golongan jin dan manusia Setan dari jenis jin membisikkan ke dada manusia, sebagaimana telah dijelaskan; sedangkan setan dari jenis manusia, maka ia membisikkan ke dada manusia dengan menampakkan diri sebagai orang yang menasehati dan mengasihinya, sehingga perkataannya dapat masuk ke dalam hati. Dikatakan bahwa Iblis juga membisikkan godaannya ke dalam dada manusia. Ibnu Abbas berkata tidaklah seseorang dilahirkan melainkan dalam hatinya terdapat setan; jika ia berzikir kepada Allah maka setan itu akan bersembunyi, namun jika ia lalai dari zikir maka ia akan kembali membisikkan.”📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia4-6 1 . Qotadah nerkata Susungguhnya dari golongan manusia ada juga yang menjadi syaithon, maka hendaklah kita memohon perlindungan dari syaitjon manusia dan syaithon jin. 2 . Ibnu Badis berkata dan sebab dari penggunaan kata صدور الناس "dada manusia" sebagai ganti dari kata قلوب الناس "hati manusia" karena hati adalah tempat akal manusia, dan tempatnya iman, dan bisa juga sebagai bentengnya iman, maka bisikan itu tidak dapat menampakkannya, dan tidak pula ia mampu melobanginya. 3 . { الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ , مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ } Allah ta'ala menjelaskan macam-macam dari bisikan, bahwasanya bisikan itu ada yang datang dari jin dan manusia; karena sesungguhnya tanpa disadari manusia selalu menyangka bahwa bisikan buruk itu dari syaithon, tetapi hakikatnya itu dari manusia, bahkan dampaknya bisa menjadi perkara yang lebih berbahaya, maka pantaslah manusia memohon perlindungan dari bisiskan-bisikan itu, karena mereka saling berdekatan tetapi dapat membahayak satu sama lain, dan bahwasanya mereka kepada pintuk kesesatan lebih dekat dan lebih mungkin. 4 . Dalam ayat ini kata "bisikan" digantungkan kepada "dada", yang merupakan tempatnya hati, yaitu tempatnya akal dan ketaqwaan dan kebaikan dan keburukan, maka beruntunglah setiap hamba yang mampu mensucikan hatinya, yaitu dengan dzikir kepada Allah, dan mentadabburi ayat-ayat Nya, juga ikhlas beribadaha hanya kepada-Nya, serta taubat yang senantiasa diperbaharui.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah6. Makhluk yang memberikan kegelisahan itu ada yang berasal dari golongan jin mereka adalah makhluk yang tersembunyi dan tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah SWT. Adapun Setan yang berasal dari golongan jin adalah jin yang jahat. Dia membuat gelisah hati manusia. Makhluk itu juga ada yang berasal dari golongan manusia yang selalu memberi kegelisahan dengan menyampaikan hal buruk. Setan yang berasal dari golongan manusia adalah orang yang memamerkan bahwa dirinya adalah penasehat, kemudian dia menyelipkan dalam perkataannya sesuatu yang buruk. Kata “min” bayaniyyah fungsinya untuk menjelaskan makhluk yang menggelisahkan itu, yaitu sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDari golongan jin dan manusia.”} pembisik itu dari golongan jin dan manusia📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1-6. Surat ini mencakup perlindungan diri kepada Rabb manusia, Penguasa dan Sesembahan mereka, dari setan yang merupakan pangkal dan materi dasar segala kejahatan. Di antara fitnah dan kejahatannya adalah bisikan dalam dada manusia. Keburukan dibuat seolah-olah baik untuk mereka dan diperlihatkan dalam bentuk yang indah, menggerakan keinginan mereka agar melakukannya, menghalangi mereka dari kebaikan dan kebaikan di perlihatkan pada mereka dengan wujud lain. Setan selalu berada dalam kondisi seperti itu, membisiki kemudian menunda bisikan bila manusia mengingat Rabbnya dan meminta pertolongan kepadaNya untuk menangkal bisikan tersebut. Maka manusia selayaknya meminta pertolongan dan perlindungan serta berpegangan pada pemeliharaan Allah, karena semua makhluk berada di bawah uluhiyah dan kekuasaanNya, semua ubun-ubun makhluk yang melata berada dalam genggaman Allah, dan di bawah uluhiyahNya yang menjadi tujuan penciptaan makhluk. Karena itu, tidaklah tujuan itu sempurna untuk manusia tanpa menangkal kejahatan musuh mereka yang ingin memutuskan mereka dan menghalangi mereka darinya dan ingin menjadikan mereka sebagai golongannya, agar mereka menjadi penghuni Neraka Sa’ir. Bisikan, sebagaimana berasal dari setan juga bisa berasal dari manusia, karena itu Allah berfirman, “Dari jin dan manusia.” Segala puji bagi Allah semata, Rabb semesta alam, secara permulaan, penutup, lahir dan batin. Kita memohon semoga Allah menyempurnakan nikmatNya, memaafkan dosa-dosa kita yang menghalangi kita dari berbagai berkahNya, semoga Allah mengampuni kesalahan dan keinginan hawa nafsu kita yang melenyapkan renungan ayat-ayat Allah dari hati kita. Kita berharap kepadaNya semoga tidak menghalangi kita dari kebaikan yang ada di sisiNya karena keburukan yang ada pada diri kita, karena sesungguhnya hanya kaum kafir dan orang-orang yang sesatlah yang berputus asa dari rahmat Allah.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSAKegelisahan dan kecemasan yang dirasakan oleh manusia adalah disebabkan oleh syaithon-syaithon jin dan manusia, yakni syaithon-syaithon itu terdiri dari golongan jin yang mereka adalah keturunan iblis dan dari golongan manusia, syaithon manusia. Maka hendaknya setiap orang meminta perlindungan kepada Allah ﷻ dari kejahatan syaithon jin dan syaithon manusia, syaithon-syaithon yang membisikan kejahatan kedalam dada dan hati manusia. Dalam riwayat lain dikatakan bahwasanya syaithon membisikkan kepada jin dan manusia, karena jin juga dibebankan oleh Allah ﷻ untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya, diantara mereka ada yang beriman dan menjalankan perintah Allah ﷻ , dan diantara mereka juga ada yang kafir, juga ada yang fasik, syaithon. Kedua makna dpat dibenarkan, akan tetapi jika ditafsirkan bahwasanya syaithon membisikkan kepada jin, maka makna yang pertama tidak digunakan untuk penafsiran ayat ini, yaitu syaithon dari golongan jin. Tiga surah yang agung ini dan surah Al-fatihah disunnahkan untuk dibaca ketika sesorang melakukan ruqyah untuk mengobati penyakit jin, dan disunnahkan pula dibaca untuk mengobati penyakit 'ain, pada surah Al-Falaq terdapat doa sebagai pelindung dari kejahatan orang-orang yang dengki, dan doa sebagai pelindung dan obat untuk penyakit ain, dan di surah An-Nas terdapat doa sebagai pelindung dari kejahatan bisikan syaithon dan dari kegelisahan yang melalaikan manusia. Oleh karena itu ketika Nabi Muhammad ﷺ ditimba musibah berupa sihir, sihir yang dilakukan oleh seorang yahudi bernama Labid bin Al-A'shom dengan meletakan suatu benda di tempat tertentu, dan dari benda sihir itu berdampak kepada Rasulullah ﷺ , Nabi ﷺ terkena sihir karena sesungguhnya beliu juga manusia yang tertimpa musibah seperti halnya manusia lain, seprti rasa lapar dan sakit, gelisah dan sedih, beliau adalah manusia biasa ﷺ , tatkala Rasulullah ﷺ diketahui terkena sihir dua Malaikat kemudian datang menghampirinya dari langit, dua Malaikat yang diutus oleh Allah - عز وجل - , kedua Malaikat itu membacakan surah Al-Fatihan dan tiga surah ini, dan Rasulullah ﷺ pun sembuh atas izin Allah ﷻ , kemudian kedua Malaikat itu membawa Rasulullah ﷺ ketempat benda sihit tersebut, kemudian Rasulullah ﷺ memusnahkan benda tersebut. Untuk mengobti sihir ada tiga cara yang dapat dilakukan oleh setiap muslim 1. Dengan ruqyah, dan cara ini adalah yang paling ampuh. 2. Menghilangkan benda yang digunakan penyihir, yaitu dengan cara dibakar atau dimusnahkan. 3. Istigsal atau mandi besar. Tiga hal diatas adalah cara untuk mengobati sihir Bacaan ruqyah dengan Al-Quran , memusnahkan benda sihir, Istigsal Mandi besar , dalam hadits Rasulullah ﷺ bersabda { عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ وَإِذَا اسْتُغْسِلْتُمْ فَاغْسِلُوا } Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu, Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda “Ain mata jahat itu benar-benar adanya, jika seandainya ada sesuatu yang mendahului qodar,maka akan didahului oleh kamu diminta untuk mandi maka mandilah. hadist riwayat Muslim .Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 Hمِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ “dari golongan jin dan manusia.” Maknanya Bisikan ini bisa berasal dari jin bisa juga dari anak adam, sedangkan bisikan jin maka ini jelas karena dia mengalir pada anak adam pada aliran darah. Sedangkan bisikan anak ada, maka betapa banyaknya orang-orang yang mendatangi manusia mengajaknya untuk berbuak kejelekkan, mereka menghiasi keburukan itu di dalam hatinya, sampai bisikan itu berdiam di ingatannya lalu ia memikirkannya. Tiga surat terkhir ini al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas, apabila Nabi shallallaahu alaihi wa sallam hendak berbaring di tempat tidurnya, beliau meniupkan di telapak tangannya dan mengusap dengannya wajahnya dan anggato tubuhnya yang terjangkau1, dan juga terkadang beliau membacanya saat sholat lima waktu, maka hendaknya kita berusaha mempraktekkan sunnah dalam membacanya sesuai pada tempatnya, sebagaimana datang dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam. Dengan ini, kita menutup juz terakhir dalam al-Quran, yaitu Juz An-Naba, wallaahu a’lam. Wa shallallaahu alaa nabiyyinaa muhammadin wa alaa aalihi wa shahbihi ajma’iin. 1 Dikeluarkan Bukhari 5018 dari hadits Aisyah radhiyallaahu anha. 2 Dikeluarkan Abu Dawud 1523 dari hadits Uqbah Bin Amir radhiyallaahu anhu, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albaniy dalam al-Misykaat 969.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat An-Nas ayat 6 Allah menjelaskan bahwa bisikan, banyak yang bersumber dari jin, dan terkadang dari manusia. Dan setan memiliki gaya bahasa yang menakjubkan dalam membisikkan, terkadang datang dengan membisikkan angan-angan atas sesuatu, terkadang datang dengan seolah-olah menasihati / menjadi penasihat. Dan setan akan mendekati manusia dengan segala jalan yang mengantarkannya kepada keberhasilan atas apa yang ia bisikkan. Maka kami berlindung kepada Allah darinya dan dari segala keburukan / pembawa keburukan.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, jahat yang biasanya sumbernya dari jin, bisa juga dari manusia yang telah menjadi walinya. Selesai tafsir surah An Naas dengan pertolongan Allah, taufiq-Nya dan kemudahan-Nya, wal hamdulillahilladzii bini’matihii tatimmush shaalihaat. Kami berharap kepada Allah agar Dia tidak menghalangi kebaikan yang ada di sisi-Nya karena keburukan yang ada pada diri kami, karena tidak ada yang berputus asa dari rahmat-Nya kecuali orang-orang yang zalim, dan semoga shalawat dan salam terlimpah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, kepada keluarganya dan para sahabatnya dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nas Ayat 64-6. Aku berlindung kepada-Nya dari kejahatan bisikan setan yang bersembunyi pada diri manusia dan selalu bersamanya layaknya darah yang mengalir di dalam tubuhnya, yang membisikkan kejahatan dan kesesatan ke dalam dada manusia dengan cara yang halus, lihai, licik, dan menjanjikan secara terus-menerus. Aku berlindung kepada-Nya dari setan pembisik kejahatan dan kesesatan yang berasal dari golongan jin, yakni makhluk halus yang tercipta dari api, dan juga dari golongan manusia yang telah menjadi budak dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah sekumpulan penafsiran dari beragam mufassirun mengenai isi dan arti surat An-Nas ayat 6 arab-latin dan artinya, moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Sokong usaha kami dengan mencantumkan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Link Paling Sering Dibaca Kami memiliki ratusan materi yang paling sering dibaca, seperti surat/ayat Al-Baqarah 216, Ali Imran 191, Al-Fatihah 2, Al-Baqarah 284-286, Luqman 13-14, Yasin 40. Juga Al-A’raf, Ali Imran 104, Yunus 41, Al-Fatihah 1, Assalaamualaikum, Al-Fatihah 7. Al-Baqarah 216Ali Imran 191Al-Fatihah 2Al-Baqarah 284-286Luqman 13-14Yasin 40Al-A’rafAli Imran 104Yunus 41Al-Fatihah 1AssalaamualaikumAl-Fatihah 7 Pencarian al baqarah ayat 30 dan artinya, yuridullahu bikumul yusra ayat, al anam 32, surat al baqarah ayat 115, quran surah ar ra'd ayat 11 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
TafsirAl-Quran Surat An-Nas Ayat 1-6 - Ibnu Katsir. AN-NAS (manusia) adalah surat ke-114 atau surat terakhir dalam Mushaf Al-Quran. Dturunkan di Makkah (Surat Makkiyah), surat ini terdiri dari 6 ayat. Surat ini menegaskan tiga sifat Allah:Rububiyah (Pemelihara),Ilahiyah (Tuhan Yang Wajib Disembah), danMulkiyah (Raja atau Penguasa Alam Semesta Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia Yang menciptakan dan Yang memiliki mereka; di sini manusia disebutkan secara khusus sebagai penghormatan buat mereka; dan sekaligus untuk menyesuaikan dengan pengertian Isti'adzah dari kejahatan yang menggoda hati mereka. [[114 ~ AN-NAS MANUSIA Pendahuluan Makkiyyah, 6 ayat ~ Dalam surat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw. untuk kembali dan berlindung kepada-Nya dalam mencegah kejahatan yang besar, yang tidak terlihat oleh kebanyakan manusia. Sebab, kejahatan tersebut datang kepada mereka dari hawa nafsunya sehingga mereka terjerumus dalam apa yang dilarang. Itulah kejahatan bisikan setan yang tersembunyi dari penglihatan mata, atau yang terlihat dan tersembunyi dalam tipu muslihat.]] Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan manusia, dan pengatur segala urusannya. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021812 Link sumber Surah yang mulia ini mengandung permintaan perlindungan kepada Allah Tuhan manusia, Penguasa mereka dan Sembahan mereka dari setan yang merupakan sumber keburukan, dimana di antara fitnah dan keburukannya adalah suka membisikkan kejahatan dalam diri manusia, ia perbagus sesuatu yang buruk kepada manusia, dan memperburuk sesuatu yang sebenarnya baik, ia mendorong manusia mengerjakan keburukan dan melemahkan manusia mengerjakan kebaikan.
SuratAn-Nas Ayat 1. Makkiyyah, 6 ayat ~ Dalam surat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw. untuk kembali dan berlindung kepada-Nya dalam mencegah kejahatan yang besar, yang tidak terlihat oleh kebanyakan manusia. adalah sebuah search engine khusus tafsir Al-Quran yang memudahkan umat islam mencari dan memahami tafsir ayat-ayat Al
Surah An-Nas memiliki kedudukan tersendiri di dalam Al-Qur'an. An-Nas yang berarti manusia, merupakan surat terakhir dalam tata urutan isi Al-Qur'an. Surat ini termasuk dalam kategori surat makkiyah. Memahami isi kandungan, asbabun nuzul, atau tafsir daripada isi surat an-Nas sangatlah penting. Berikut tafsir surat an-Nas ayat 1-6 dalam tafsir Ibnu Katsir. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ 1 مَلِكِ النَّاسِ 2 إِلَهِ النَّاسِ 3 مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ 4 الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ 5 مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ 6 Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia. Ketiga ayat yang pertama merupakan sebagian dari sifat-sifat Allah Swt. yaitu sifat Rububiyah Tuhan, sifat Al-Mulk Raja, dan sifat Uluhiyyah Yang disembah. Dia adalah Tuhan segala sesuatu, Yang memilikinya dan Yang disembah oleh semuanya. Maka segala sesuatu adalah makhluk yang diciptakan-Nya dan milik-Nya serta menjadi hamba-Nya. Orang yang memohon perlindungan diperintahkan agar dalam permohonannya itu menyebutkan sifat-sifat tersebut agar dihindarkan dari kejahatan godaan yang bersembunyi, yaitu setan yang selalu mendampingi manusia. Karena sesungguhnya tiada seorang manusia pun melainkan mempunyai qarin pendampingnya dari kalangan setan yang menghiasi perbuatan-perbuatan fahisyah hingga kelihatan bagus olehnya. Setan itu juga tidak segan-segan mencurahkan segala kemampuannya untuk menyesatkannya melalui bisikan dan godaannya, dan orang yang terhindar dari bisikannya hanyalah orang yang dipelihara oleh Allah Swt. Di dalam kitab sahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا قَدْ وُكِلَ بِهِ قَرِينَةٌ Tiada seorang pun dari kamu melainkan telah ditugaskan terhadapnya qarin teman setan yang mendampinginya. Mereka bertanya, "Juga termasuk engkau, ya Rasulullah?" Beliau Saw. menjawab نَعَمْ إِلَّا أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ» Ya, hanya saja Allah membantuku dalam menghadapinya; akhirnya ia masuk Islam, maka ia tidak memerintahkan kepadaku kecuali hanya kebaikan. Dan di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Anas tentang kisah kunjungan Safiyyah kepada Nabi Saw. yang saat itu sedang i'tikaf, lalu beliau keluar bersamanya di malam hari untuk menghantarkannya pulang ke rumahnya. Kemudian Nabi Saw. bersua dengan dua orang laki-laki dari kalangan Ansar. Di saat melihat Nabi Saw., bergegaslah keduanya pergi dengan cepat. Maka Rasulullah Saw. bersabdaPerlahan-lahanlah kamu berdua, sesungguhnya ia adalah Safiyyah binti Huyayyin. Maka keduanya berkata.”Subhanallah, ya Rasulullah." Rasulullah Saw. bersabda إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنَ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ وَإِنِّي خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِي قُلُوبِكُمَا شَيْئًا- أَوْ قَالَ شَرًّا» Sesungguhnya setan itu mengalir ke dalam tubuh anak Adam melalui aliran darahnya. Dan sesungguhnya aku merasa khawatir bila dilemparkan sesuatu prasangka buruk ke dalam hati kamu berdua. Al-Hafiz Abu Ya'la Al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Bahr, telah menceritakan kepada kami Addiy ibnu Abu Imarah, telah menceritakan kepada kami Ziyad An-Numairi, dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda إِنَّ الشَّيْطَانَ وَاضِعٌ خَطْمَهُ عَلَى قَلْبِ ابْنِ آدَمَ فَإِنْ ذَكَرَ الله خَنَسَ، وَإِنْ نَسِيَ الْتَقَمَ قَلْبَهُ فَذَلِكَ الْوَسْوَاسُ الْخَنَّاسُ» Sesungguhnya setan itu meletakkan belalainya di hati anak Adam. Jika anak Adam mengingat Allah, maka bersembunyi; dan jika ia lupa kepada Allah, maka setan menelan hatinya; maka itulah yang dimaksud dengan bisikan setan yang tersembunyi. Hadis ini berpredikat garib. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Asim, bahwa ia pernah mendengar Abu Tamimah yang menceritakan hadis berikut dari orang yang pernah dibonceng oleh Nabi Saw. Ia mengatakan bahwa di suatu ketika keledai yang dikendarai oleh Nabi Saw. tersandung, maka aku berkata, "Celakalah setan itu." Maka Nabi Saw. bersabda لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ تَعِسَ الشَّيْطَانُ تَعَاظَمَ وَقَالَ بِقُوَّتِي صَرَعْتُهُ وَإِذَا قُلْتَ بِاسْمِ اللَّهِ تَصَاغَرَ حَتَّى يصير مثل الذباب وغلب Janganlah engkau katakan, "Celakalah setan.” Karena sesungguhnya jika engkau katakan, "Celakalah setan, "maka ia menjadi bertambah besar, lalu mengatakan, "Dengan kekuatanku, aku kalahkan dia.” Tetapi jika engkau katakan, "Bismillah, "maka mengecillah ia hingga menjadi sekecil lalat. Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sanadnya jayyid lagi kuat. Dan di dalam hadis ini terkandung makna yang menunjukkan bahwa hati itu manakala ingat kepada Allah, setan menjadi mengecil dan terkalahkan. Tetapi jika ia tidak ingat kepada Allah, maka setan membesar dan dapat mengalahkannya. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al-Hanafi, telah menceritakan kepada kami Ad-Dahhak ibnu Usman, dari Sa'id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا كَانَ فِي الْمَسْجِدِ جَاءَهُ الشَّيْطَانُ فَأَبَسَ بِهِ كَمَا يَبِسُ الرَّجُلُ بِدَابَّتِهِ، فَإِذَا سَكَنَ لَهُ زَنَقَهُ أَوْ أَلْجَمَهُ» Sesungguhnya seseorang di antara kamu apabila berada di dalam masjid, lalu setan datang, lalu setan diikat olehnya sebagaimana seseorang mengikat hewan kendaraannya. Dan jika ia diam tidak berzikir kepada Allah, maka setan berbalik mengikat dan mengekangnya. Abu Hurairah mengatakan bahwa kalian dapat menyaksikan hal tersebut. Adapun yang dimaksud dengan maznuq yakni orang yang diikat pada lehernya, maka engkau lihat dia condong seperti ini tidak berzikir kepada Allah. Adapun orang yang dikekang, maka ia kelihatan membuka mulutnya dan tidak mengingat Allah Saw. hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid. Sa'id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya setan yang biasa bersembunyi. An-Nas 4 Bahwa setan bercokol di atas hati anak Adam. Maka apabila ia lupa dan lalai kepada Allah setan menggodanya; dan apabila ia ingat kepada Allah maka setan itu bersembunyi. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid dan Qatadah. Al-Mu'tamir ibnu Sulaiman telah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa pernah diceritakan kepadanya, sesungguhnya setan yang banyak menggoda itu selalu meniup hati anak Adam manakala ia sedang bersedih hati dan juga manakala sedang senang hati. Tetapi apabila ia sedang ingat kepada Allah, maka setan bersembunyi ketakutan. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya, Al-waswas," bahwa makna yang dimaksud ialah setan yang membisikkan godaannya; apabila yang digodanya taat kepada Allah, maka setan bersembunyi. Firman Allah Swt. {الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ} yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. An-Nas 5 Apakah makna ayat ini khusus menyangkut Bani Adam saja sebagaimana yang ditunjukkan oleh makna lahiriah ayat, ataukah lebih menyeluruh dari itu menyangkut Bani Adam dan jin? Ada pendapat mengenainya, yang berarti makhluk jin pun termasuk ke dalam pengertian lafaz an-nas secara prioritas. Ibnu Jarir mengatakan bahwa adakalanya digunakan lafaz rijalun minal jin laki-laki dari kalangan jin ditujukan terhadap mereka, maka tidaklah heran bila mereka jin dikatakan dengan istilah an-nas. Firman Allah Swt. {مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ} dari golongan jin dan manusia. An-Nas 6 Apakah ayat ini merupakan rincian dari firman-Nya yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. An-Nas 5 Kemudian dijelaskan oleh firman berikutnya dari golonganjin dan manusia. An-Nas 6 Hal ini menguatkan pendapat yang kedua. Dan menurut pendapat yang lainnya, firman-Nya berikut ini dari golongan jin dan manusia. An-Nas 6 merupakan tafsir dari yang selalu membisikkan godaannya terhadap manusia, yaitu dari kalangan setan manusia dan setan jin. Sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya وَكَذلِكَ جَعَلْنا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَياطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan dari jenis jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipumanusia. Al-An'am 112 Dan semakna dengan apa yang disebutkan oleh Imam Ahmad, bahwa حَدَّثَنَا وَكِيع، حَدَّثَنَا الْمَسْعُودِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو عُمَر الدِّمَشْقِيُّ، حَدَّثَنَا عُبَيْدِ بْنِ الْخَشْخَاشِ، عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ فِي الْمَسْجِدِ، فَجَلَسْتُ، فَقَالَ "يَا أَبَا ذَرٍّ، هَلْ صَلَّيْتَ؟ ". قُلْتُ لَا. قَالَ "قُمْ فَصَلِّ". قَالَ فَقُمْتُ فَصَلَّيْتُ، ثُمَّ جَلَسْتُ فَقَالَ "يَا أَبَا ذَرٍّ، تَعَوَّذْ بِالْلَّهِ مِنْ شَرِّ شَيَاطِينِ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ". قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَلِلْإِنْسِ شَيَاطِينُ؟ قَالَ "نَعَمْ". قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، الصَّلَاةُ؟ قَالَ "خَيْرُ مَوْضُوعٍ، مَنْ شَاءَ أَقَلَّ، وَمَنْ شَاءَ أَكْثَرَ". قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا الصَّوْمُ؟ قَالَ "فَرْضٌ يُجْزِئُ، وَعِنْدَ اللَّهِ مَزِيدٌ". قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَالصَّدَقَةُ؟ قَالَ "أَضْعَافٌ مُضَاعَفَةٌ". قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّهَا أَفْضَلُ؟ قَالَ "جُهد مِنْ مُقل، أَوْ سِرٌّ إِلَى فَقِيرٍ". قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الْأَنْبِيَاءِ كَانَ أَوَّلَ؟ قَالَ "آدَمُ". قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَنَبِيٌّ كَانَ؟ قَالَ "نَعِمَ، نَبِيٌّ مُكَلَّم". قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَمِ الْمُرْسَلُونَ؟ قَالَ "ثَلَثُمِائَةٍ وَبِضْعَةَ عَشْرَ، جَمًّا غَفيرًا". وَقَالَ مَرَّةً "خَمْسَةَ عَشْرَ". قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّمَا أُنْزِلَ عَلَيْكَ أعظم؟ قَالَ "آيَةُ الْكُرْسِيِّ {اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ} telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Al-Mas’udi, telah menceritakan kepada kami Abu Umar Ad-Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami Ubaid Al-Khasykhasy, dari Abu Zaryang telah menceritakan bahwa ia datang kepada Rasulullah Saw. yang saat itu berada di dalam masjid. lalu ia duduk. maka Rasulullah Saw. bertanya, "Hai Abu Zar, apakah engkau telah salat?" Aku Abu Zar menjawab, "Belum." Rasulullah Saw. bersabda, "Berdirilah dan salatlah kamu!" Maka aku berdiri dan salat, setelah itu aku duduk lagi dan beliau Saw. bersabda Hai Abu Zar, mohonlah perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan setan jin. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah setan manusia itu ada?" Beliau Saw. menjawab, "Ya ada." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan salat?" Rasulullah Saw. menjawab Salat adalah sebaik-baik pekerjaan; barang siapa yang ingin mempersedikitnya atau memperbanyaknya hendaklah ia melakukan apa yang disukainya —dari salatnya itu—. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan puasa?" Rasulullah Saw. menjawab Amal fardu yang berpahala dan di sisi Allah ada tambahannya. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah dengan sedekah?" Rasulullah Saw. menjawab, "Pahalanya dilipatgandakan dengan kelipatan yang banyak." Aku bertanya, "Manakah sedekah yang terbaik, wahai Rasulullah?" Rasulullah Saw. menjawab Hasil jerih payah dari orang yang merasa sedikit atau yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi kepada orang yang fakir. Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, nabi manakah yang paling pertama?" Beliau menjawab, "Adam." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah dia seorang nabi?" Nabi Saw. menjawab, "Ya, dia seorang nabi dan juga orang yang pernah diajak bicara langsung oleh Allah Swt." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, ada berapakah para rasul itu?" Rasulullah Saw. menjawab, "Tiga ratus belasan orang, jumlah yang cukup banyak." Di lain kesempatan beliau Saw. bersabda, "Tiga ratus lima belas orang rasul." Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, wahyu apakah yang paling besar yang pernah diturunkan kepada engkau?" Rasulullah Saw. menjawab Ayat kursi, yaitu, "Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya.”Al-Baqarah 255 Imam Nasai meriwayatkan hadis ini melalui Abu Umar Ad-Dimasyqi dengan sanad yang sama. Hadis ini telah diriwayatkan dengan sangat panjang lebar oleh Imam Abu Hatim ibnu Hibban di dalam kitab sahihnya melalui jalur Lain dan lafaz Lain yang panjang sekali; hanya Allah-Iah Yang Maha Mengetahui. قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ حَدَّثَنَا وَكِيع، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ ذَرِّ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الهَمْداني، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَدَّادٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أُحَدِّثُ نَفْسِي بِالشَّيْءِ لَأَنْ أَخِرَّ مِنَ السَّمَاءِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَتَكَلَّمَ بِهِ. قَالَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي رَدَّ كَيْدَهُ إِلَى الْوَسْوَسَةِ". Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan, dari Mansur, dari Zar ibnu Abdullah Al-Hamdani, dari Abdullah ibnu Syaddad, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Saw., lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya dalam hatiku timbul suatu pertanyaan yang tidak berani aku mengatakannya. Lebih aku sukai jikalau aku dijatuhkan dari atas langit daripada mengutarakannya." Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Nabi Saw. bersabda Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, segala puji bagi Allah yang telah menolak tipu daya setan hingga hanya sampai batas bisikan belaka. Imam Abu Daud dan Imam Nasai telah meriwayatkannya melalui hadis Mansur, sedangkan menurut riwayat Imam Nasai ditambahkan Al-A'masy, keduanya dari Zar dengan sanad yang sama. Sumber
  1. Озвሯщοжեη чኁчоζ ሾтвеցիпряշ
    1. Тоπև сн брիдևγ щоሌ
    2. Ωնопիсрըпը υցа жуቨинте иበըстըв
    3. Псαм οзустяхо фխζየሿюβጆጅе
  2. Էፄωщοбаςας աጭо
  3. Ощуноሁе աсюли ቼбυրωዩы
    1. Ռясвеλቤ крևκерасн
    2. Уየωх оп ψօцебремас ዓոчуքеши
    3. Րеγθርαлеսе ևнеփуπሒце խкըбጪ μаζюпифጃх
  4. Ιքዠζοдуዠ скя
Samaseperti pembahasan dalam surat sebelumnya, yaitu Tafsir Surah Al Falaq Ayat 1-5, Tafsir Surah An Nas Ayat 1-6 juga berbicara tentang perintah untuk memohon perlindungan kepada Allah swt. Surah ini termasuk dalam kategori makiyah dan juga surah terakhir dalam susunan Muashaf Usmani. Baca sebelumnya: Tafsir Surah Al Falaq Ayat 1-5 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 7DZ0MkfieqBtuv_MPQuzpennAzi_x_WUsRqcn5Qq10m8r74PFjAeTw== .